kimiawan melawan konspirasi | dibalik kasus melamine terselubung dalam kjedahl

MASIH ingat memorial kenangan masa lalu kita. Dunia gempar. Kasus yang menghebohkan. Ratus ribuan balita jatuh menjadi korbannya, dari sebuah produk susu yang disisipi dengan melamine. Inilah sebuah konspirasi. Disaat kebanyakan analisis menggunakan metode kjeldahl sebagai metodologi pengujian kadar protein, disinilah yang licik lagi picik bermain api memanipulasi kadar protein. Oleh karena itu metode kjeldahl tidak dianjurkan pemakaiannya untuk dianjurkan untuk produk sensitif. Bacalah ini beritanya dari link berikut bbc.co.uk, detik.com, viva.co.id, klikdokter.com.

Apa itu kjeldahl?

Sebelumnya mari melihat metoda kjeldahl itu bagaimana? Sesuai nama metode ini, maka itulah nama penemunya, Johan Kjeldahl, berkebangsaan Denmark, pada tahun 1883. Metode Kjeldahl adalah metoda untuk menentukan kadar protein secara tidak lansung berdasarkan nilai nitrogen yang terperangkap dalam wujud ammonia.  Metode kjeldhal terbagi atas tiga tahap urutan yaitu destruksi, destilasi dan titrasi. Sampelnya bisa berupa biji-bijian, produk makanan, pupuk dan lain-lain yang mempunyai nilai proteinnya.

Metode kjeldahl memberikan akurasi pembacaan nilai nitrogen tidak masalah rupa fisik dari sampel. Dibalik keunggulan ini tersimpan perangkap yang mematikan. Dikarenakan metoda kjeldahl menentukan total nitrogen dalam sampel dari nitrogen-protein/ asam amino dan juga nitrogen-nonprotein (seperti senyawaan alkaloid).

Dahsyatnya bahaya melamine

Pada pemakaian yang benar, melanin digunakan untuk membuat plastik dan pupuk. Plastik yang ditambahkan melamine mempunyai sifat ketahanan panas yang lebih tinggi. Pedagang/ pengusaha licik menyisipi melamine ke produk berbasis protein (seperti susu). Jika terkonsumsi melamine yang terkontaminasi dalam makanan (salah satunya kasus susu ini), maka akan menyebabkan gangguan fungsi pernafasan, saluran pencernaan dan metabolisme tubuh. Bahkan, campuran melamine dan asam sianurat (merupakan pengotor melamine) akan menyebabkan gagal ginjal.

Bagaimana bisa? Inilah trik konspirasi

melamine
melamine
asam sianurat
asam sianurat

Dilihat dari struktur kimianya, melamine kaya akan kandungan nitrogen, sebanyak 66 wt% N. Sedangkan protein sendiri mengandung ~ 16 wt% N. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, metoda kjeldahl mampu mengakumulasikan semua nilai nitrogen untuk dikonversikan menjadi nilai protein. Jika suatu makanan mengandung 10 wt% N, maka ~ 16 wt% dari 10% = 1,6 wt% N. sebaliknya, pengukuran kadar 1,6 wt% N dalam makanan tersebut bisa disetarakan menjadi ~ 10 wt% protein. Nah, bayangkan bagaimana dengan melamine yang mengandung lebih 4 kali kadar N dibandingkan protein. Penambahaan 1 wt% melamine saja ke suatu produk makanan maka kjeldahl akan menghitung tambahan 4 wt% protein.

Tapi para kimiwan tidak lengah dan tidak tertipu. Oleh karena itu, ada beberapa  metoda lainnya dipakai sebagai penganti kjeldahl.

Alternatif

  1. Metoda kolometri yang bisa menbedakan nitrogen protein dari nitrogen nonprotein.
  2. Metoda dumas, merupakan mineralisasi (kalsinasi) sampel dalam CuO. Karbon dan hidrogen dioksidasi menjadi CO2 dan H2O. Nitrogen dibebaskan dengan pirolisis berlanjut ke pembakaran yang dialirkan karbon dioksida kedalam nitrometer. Karbon dioksida diserap oleh KOH dan volume nitrogen sisa diukur dan dikonversi ke ekivalenn protein dengan faktor numerik. Selanjutnya ada metoda pembakaran,  merupakan derivasi metoda dumas. Metoda derivasi ini mempunyai dua keunggulan yakni waktu penentuan nitrogen yang cepat dan tidak menggunakan zat kimia berbahaya. Nitrogen yang dibebaskan lewat pembakaran dengan oksigen murni pada suhu tinggi diukur dengan konduktivitas termal dan dikonversikan ke ekivalen protein. Walaupun tidak menghitung N dari melamine, akan tetapi metoda dumas dan pembakaran ini tidak efektif untuk sampel yang tinggi kadar karbohidrat dan NaCl.
  3. metoda analisis lowry, menggunakan prinsip penentuan kadar protein dengan menggunakan alat spektrofotometry UV-Vis
  4. HPLC, merupakan metoda canggih untuk menganalisis melamine dalam suatu produk.

Tambahannya, selain itu, kekurangan lainnya dari metoda kjeldahl lainnya adalah membutuhkan waktu analisis yang lama terutama proses destruksi yang memakan waktu yang lama. memakai bahan kimia yang berbahaya seperti HgO, namun seiring waktu hadir penganti reagen yang tidak berbahaya dan ramah lingkungan.

Pahami lebih dalam metodologi kjeldahl

  1. Harris , Daniel C.. 2010. Quantitative Chemical Analysis 8th  ed. W. H. Freeman and Company.
  2. Owusu, R. K – Apenten. 2002. Food Protein Analysis – Quantitative Effects on Processing. Marcel Dekker, Inc.

Diterbitkan oleh zularifinkamil

menyelesaikan Sarjana Sains Jurusan Kimia dari Universitas Andalas. Berkutat dengan segala macam alat labor. Pengemar berat anime dan manga.

Tinggalkan komentar