Ibunda – inspirasi dahsyat dunia akhirat – the truly love

PERNAHKAH suatu ketika mengalami kejadian serupa dengan penulis dalam hidupmu?

Seperti ini kisahnya …

Suatu kali penulis merasakan gundah dan gelisah dalam hati disebabkan berbagai masalah yang melanda. Koridor jalur busway yang setiap hari sering dilewati, kali ini terasa seolah memanjang tanpa ujung. Setiap langkah kaki dilangkahkan terasa berat. Penulis merasakan begitu banyaknya persoalan pelik nan melanda campur aduk bagaikan gado-gado, mulai dari masalah akademik yang perlu diselesaikan rumus-rumus serupa benang kusut, masalah organisasi yang begitu makan banyak energi, masalah keuangan yang lebih parah dari krisis global baru-baru ini sampai masalah hati yang semakin hebat bunga syahdu bermunculan. Seluruh polemik permasalahan itu muncul dihadapan serentak seolah menghadapi lapisan tembok tinggi yang perlu diloncati tanpa habis.

Ditengah persoalan kehidupan yang melanda, tiba-tiba terbayang satu wajah, penuh kasih, penuh saying. Dalam hati memangil-mangil penuh khimat.

“Oh.. Bunda.” Satu kata terucapkan lewat lisan terpatri dalam kalbu paling dalam.

Tak lama berselang, langkah ini terhenti, tersentak karena terjut oleh getar handphone. Kulihat serentetan nomor yang kuhafal dalam setiap sudut saraf memori itu sedang memanggil. Lalu sesegera ku angkat handphone itu.

“Assalamualaikum, nak.” Terdengar suara lemah lembut dibalik handphone itu, begitu hangat dan mengetarkan dawai asa, melapangkan jiwa. Itulah suara ibundaku.

Pecahlah air mata ini, mengalir bulir-bulirnya diraut wajah. Tak peduli begaimanapun orang lalu lalang memperhatikan.

Hal tersebut tentu pernah sahabat alami. Benarkan? Seolah-olah ada ikatan batin ataupun telepati kasih sayang antara ibu dan anak. Tak peduli jauhnya jarak yang memisahkan, firasat seorang ibu selalu pasti mendengar setiap detak panggilan anaknya meski dalam hati dan jauh nun berada diujung dunia sekalipun. Kalaulah ditanya kenapa bisa, jawabnya pasti bisa. Bagaimana tidak? 9 bulan 10 hari si anak telah terhubung dengan rahim ibu melalui sebuah ikatan darah yang disebut denganplasenta dan diperkuat dengan ikatan susuan anak pada ibunya selalama 2 tahun.

“… ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnyadalam dua tahun…” (Q.S. Luqman [31]: 14)

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandung dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula), mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan…” (Q.S. Al-Ahqaaf [46]: 15).

Oleh karena itu, makanya sampai kapan pun selalu ada ikatan penghubung antara ibu dan anak, meski tak Nampak wujudnya dengan kasat mata, namun ikatan itu lebih kuat dari simpul tali yang pernah ada karena ikatan ini terbentuk dari simpul-simpul cinta yang diuntai dengan benang-benang ruh dari darah dan dari tetesan air mata kasih sayang tulus pada anak-anaknya.

Allah SWT pun telah menjamin pasti ada ikatan hubungan antara ibunda dengan anaknya, bahkan sampai terjalin disurga sekalipun jika mereka dalam keadaan beriman kepada Allah SWT.

Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka , dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka…” (QS. Ath Thuur [52]: 21)

Dahsyat, laur biasa jalinan kasih saying itu. Nah kalau demikian, disetiap kesempatan baik tatap muka , melalui suara handphone ataupun untaian kata via pos/email, sampaikanlah keluh kesah pada ibunda terlebih dahulu daripada orang lain karena ibunda pastinya selalu memberikan hikmah terbaiknya pada anaknya dan pastinya diberi rasa cinta murni 100% disetiap nafasnya padamu. Sesuatu yangtidak bisa diberikan oleh orang lain bilamana dirimu curhat.

Ibunda, teman terbaik dikala duka dan suka, tempat terbaik dalam meratap dan menangis, ingatlah siapa yang mampu meredamkan tangisan diwaktu bayimu, ibunda pastinya, dan sekarang pasti hanya ibunda yang mampu merdamkan persoalanmu dengan baik. Beliau juga tempat berlindung dan mengadu ketika sakit. Beliaulah sumber kasih saying memberikan cinta yang tak lapuk oleh hujan dan tak lekang oleh panas. That’s called by the great power of mother. The truly love.

Dalam duka suka, mintalah doa ibunda, mohonlah restu ibunda karena doa beliau yang dihanturkan pada anaknya adalah doa yang paling mustajabah, doa yang paling dikabulkan oleh Allah SWT.

Ingatlah,

Keridhaan Allah tergantung pada keridhaan kedua orang tua dan murka Allah pun terletak pada murka kedua orang tua” (HR. Al-Hakim)

“Tiga macam doa dikabulkan tanpa diragukan lagi yaitu doa orang dizalimi, doa kedua orangtua dan doa seorang musafir” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

“orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Terserah padamu apakah kau sia-siakan pintu itu atau memeliharanya.” (HR. Tirmdzi)

Nah ditambah lagi dengan surga di bawah telapak kaki ibu, menjadikan doa-doa yang beliau ucapkan menjadi terkabulkan karena surga pun sudah memihak padanya. Oleh karena itu, kekuatan doa ibunda adalah sebuah kekuatan terdasyat yang tidak boleh disia-siakan bagi setiap hamba beriman untuk lancar dalam dunia akhirat. Cukup sudah historial fakta yang berbicara bahwa berkat doa ibunda telah lahir para pahlawan besar. Bagaimana dengan anda.?

This article is inspirited after reading book “the power of mother” that written by S.A. izzuddin (2007). This is dedicated to my beloved mother and all my family.

 

Diterbitkan oleh zularifinkamil

menyelesaikan Sarjana Sains Jurusan Kimia dari Universitas Andalas. Berkutat dengan segala macam alat labor. Pengemar berat anime dan manga.

Tinggalkan komentar